Showing posts with label Social Life. Show all posts
Showing posts with label Social Life. Show all posts

Tuesday, December 02, 2008

Mengapa wanita dan pria dapat BERBEDA dalam menghadapi masalah?

( derivative dari topik 'Fenomena Toy Boy-Toy Girl dan Perselingkuhan')


Salah satu alasan (dari sekian banyak alasan yang nantinya akan aku share juga) mengapa ada kasus perselingkuhan dalam pernikahan adalah ketiadaan komunikasi dan pengertian akan hal itu.
mungkin banyak yang tau dan mengalami bagaimana kaum pria bereaksi dalam menghadapi masalah yang dipunyainya. tetapi sedihnya, banyak wanita (istri mereka) yang tidak menyadari kenapa pria melakukan itu.. :) demikian juga sebaliknya.
contoh kasus yang sempat 'mampir' ke telingaku dan membuatku belajar sekali lagi adalah:
beberapa hari lalu ada seorang teman datang dan mengatakan bahwa suaminya sudah tidak mencintai dan tidak sayang (peduli) lagi dengannya. karena setiap kali dia lihat sang suami merenung, sendiri, berfikir dan sangat 'pelit' untuk berbicara.., dia coba untuk bertanya 'ada apa'.. bla..bla..bla.. dan kelanjutan ceritanya bisa aku tebak, adalah suaminya marah. sampai di sini aku bisa menangkap maksud sang istri. dia bermaksud berkata: 'ada apa..kok diem aja? ada masalah apa? cobalah share dan cerita pada istrimu ini!'
maksud sang istri adalah 'baik' , ingin dijadikan tempat untuk berbagi, kalaupun tidak dapat memberi solusi terhadap masalah sang suami, at least dialah yang merasa seharusnya dijadikan 'tempat sampah' untuk sedikit meringankan masalah suaminya. tapi tidak demikian dengan sang suami..dia akan tetap diam, membisu, sehingga sang istri berfikir kalau sang suami marah dan sudah tidak mau berbicara lagi dengannya.
aku akan coba share WHY-nya dan HOW-nya menghadapi pria (suami-red) dengan kasus seperti itu (sekali lagi, dari narasumber berpengalaman dan dari referensi beberapa buku :)
mari kita coba simak pepatah berikut:

" Pria akan memanjat dan duduk di atas batunya untuk memikirkan dan memecahkan masalahnya. Wanita yang mengikutinya, akan ditendang turun dari batunya"

hmmm....keliatannya cukup sadis ya.., 'wanita akan ditendang turun'
maksud harfiahnya adalah pria tidak suka dicampuri dalam menyelesaikan masalahnya. karena bagi pria, salah satu tanda kelemahan yang paling fatal adalah curhat tentang masalahnya dengan orang lain, apalagi orang lain itu adalah wanita.
seorang wanita akan mengatakan: "ayolah..ngomong! apa masalahmu? kamu akan merasa lebih ringan kalo membaginya dan ngomong denganku!"
wanita mengatakan begitu karena 'berbicara/curhat' sangat bermanfaat baginya. tetapi, pria hanya ingin ditinggalkan sendirian saja untuk berfikir dan mendapatkan solusi untuk masalahnya (keywordnya: SENDIRIAN). dia tidak ingin berbicara pada siapapun..apalagi seorang terapis, karena itu adalah tanda kelemahan yang paling jelas baginya. perlu kita ketahui bersama bahwa, ketika berada dalam tekanan masalah, fungsi utama otak seorang pria yang punya kemampuan berfikir logis, mulai digiatkan. dia menggunakan otak kanannya untuk mencoba memikirkan solusinya, sedangkan otak kirinya dengan fungsi linguistik(kemampuan menyimak dan berbicara) akan dinonaktifkan untuk sementara. karena faktanya, otak pria hanya mampu melakukan satu hal dalam satu waktu, jadi dia tidak dapat menyelesaikan masalahnya sambil menyimak wanita berbicara. jadi, bagi para wanita (istri) jangan kaget kalau akhirnya para suami akan diam membisu, acuh tak acuh dan mengenyahkan maksud baik anda..
masalahnya di sini adalah, banyak wanita yang mengartikan bahwa 'kebisuan' suaminya berarti tidak lagi mencintainya atau dia sedang marah padanya. hal itu terjadi karena kalau wanita sedang tidak mau bicara, dia pastilah sedang marah atau kecewa.
sedangkan untuk wanita, apabila dia sedang ada masalah, fungsi otak kirinya akan diaktifkan, kemudian dia akan mulai bicara dan seringkali tanpa henti (keyword: PEMBICARA). membicarakan tentang masalahnya, merupakan cara ampuh wanita untuk melepaskan rasa stressnya terhadap masalah yang dihadapinya. tetapi dia hanya ingin disimak! bukan diperbaiki keadaannya dengan tawaran solusi ini dan itu. timbul masalah baru di sini, banyak pria bermaksud baik, caranya adalah terus menyela curhat mereka dengan memberi solusi. otak pria, sekali lagi, adalah mesin pemecah masalah yang tidak pernah libur, sehingga automatically terprogram untuk mencarikan solusi dan memberikannya pada wanita (sang istri). dia mengira pasangannya akan lebih baik ketika dia mendapatkan solusi terhadap masalahnya (sama sepertinya). padahal, faktanya, wanita hanya ingin berbicara, didengarkan dan mengabaikan solusi yang ditawarkan pria. wanita tidak ingin solusi, tapi hanya ingin disimak. ketika wanita bicara, memang tidak ada solusi yang didapat, tetapi dia merasa lega dan nyaman karena telah berbicara.
jadi, kalau istri anda sedang berbicara berlebihan, cenderung emosional atau menjadi sangat cerewet, satu tips ampuh untuk menghadapinya dan menunjukkan cinta anda pada mereka adalah biarkan mereka bicara sampai bosan, dengarkan walaupun anda merasa tidak nyaman, simak mereka walaupun menyebalkan, dan jangan tawarkan solusi apapun meski otak canggih anda telah merumuskan solusi dan tidak sabar memberi mereka satu jawaban!
dan kalau anda para istri sering melihat suami anda seperti patung hidup yang duduk di depan tv, mengklik remote tv dan menggonta-ganti salurannya, tanpa memperhatikan acara tv yang terpampang di depannya, berarti itu salah satu signal bahwa secara mental dia sedang 'duduk di atas batunya' dan seringkali tidak melihat apa yang sedang disiarkan stasiun tv itu. dia hanya mencari inti dari cerita itu. dengan mengklik saluran tv, dia berharap akan dapat melupakan masalahnya dan mencari solusi dari masalah orang lain.

semoga bermanfaat.
I will be back with 'the 5 love languages' :)








usefull source : Men Are from Mars and Women Are from Venus
Why Men Don't Listen and Women Can't Read Maps
Why Men Can Only Do One Thing at One Time and Women Can't Stop Talking

Monday, December 01, 2008

Fenomena Toy Boy-Toy Girl dan Perselingkuhan

Ada beberapa teman dekat yang curhat tentang masalah rumah tangga mereka.kebanyakan inti dari curhat mereka adalah ketidakharmonisan rumah tangganya setelah tahun ke-5 pernikahan karena munculnya pihak ketiga..baik dari pihak suami atau istri.
berdasarkan cerita mereka, buku2 pernikahan yang aku baca dan pengalaman aku sendiri (btw, aku masih single tapi sangat tertarik untuk tau masalah rumah tangga pasca tahun ke-5 pernikahan)...
menurut cerita mereka, pangelamanku sendiri, buku2 dan narasumber yang aku tanyai, fenomena toy boy/toy girl (dalam perselingkuhan) banyak disebabkan karena:
- 'Shiny Object Syndrome' (Ada lukisan yang jauh lebih menarik) maksudnya?
pernikahan itu adalah kontrak yang mengikat seumur hidup. kita akan hidup dengan pasangan yang kita dimaksudkan bukan untuk hidup singkat, tapi diharapkan akan longlasting..namun ibarat lukisan, jika dipandangi terus2an..kebanyakan dari kita akan bosan dengan pemandangan yang disajikan lukisan itu tiap harinya. jadi, akan wajar saja kalau kita mencari 'pemandangan' lain yang mungkin lebih unik dan berbeda dengan lukisan yang ada di rumah. tapi itu semua bukan hal yang aku maksud 'dibenarkan' ...cuman alangkah baiknya kalau pihak yang merasa punya toy boy/girl di luar sana menyadari bahwa lukisan yang ada di luar sana adalah 'the shiny object'. mereka ada, tapi bukan untuk dijahati, atau dipermainkan, melainkan berhak dan sedang menunggu pembeli yang sah untuk mereka! apa akibatnya kalau lukisan di luar sana juga punya frekuensi aura yang sama dengan calon pembeli (yang sudah memiliki lukisan serupa di rumahnya)? apalagi kalau hati mereka sampai terlibat terlalu jauh dengan mereka? it's really hurted..bukan hanya untuk lukisan mereka di rumah..tapi terlebih untuk lukisan fresh yang masi 'free' di luar sana.. (dan ini yang baru saja aku alami :))

- No more communication and intimacy
beberapa teman yang mengalami masalah ini menjawab pertanyaanku tentang apa yang terjadi setelah pernikahan menginjak tahun ke-5 atau lebih. dan kebanyakan jawaban dari mereka yang cukup mengejutkan adalah: Acy, awal pernikahan sampe tahun ke-5 (rata2) adalah mencintai secara menggebu, banyak hal manis diciptakan dari hubungan cinta itu selama 5 tahun pertama. Namun, menginjak tahun ke-5 dan seterusnya adalah 'berusaha mencintai' , karena kebanyakan dari mereka sudah sangat mengenal sisi positif dan negatif pasangan masing2, sehingga komunikasi yang tercipta adalah sebatas komunikasi tentang anak, masalah keuangan, atau pekerjaan, dan jarang tentang topik pribadi yang mengarah pada 'intimacy' . Oh Mon Dieu...is that so??
Rupanya, hal ini yang kebanyakan terjadi sehingga akibatnya banyak dari mereka mencari 'penyegaran' di luar sana. Banyak sarana yang mengawalinya..mulai dari cari teman di chat room, sampai 'canvasing' (sengaja mencari teman baru di tempat2 umum atau minta dikenalin oleh teman). motif awalnya mungkin karena kesamaan visi, enak diajak ngobrol, nyaman dijadikan tempat curhat..dsb. komunikasi yang sering terjalin menyebabkan mereka yang sedang 'find tuning' menemukan frekuensi hati yang sama sehingga akhirnya 'click' dan berlanjutlah semuanya.. awalnya berteman...kemudian jadi berkencan. :D
- Dorongan seks yang berbeda
Kalau ditinjau dari segi dorongan seks Pria dan Wanita (menurut buku yang aku baca baru2 ini..-Why Men Don't Listen and Women Can't Read Maps-) : tingkat testoteron pria secara perlahan akan menurun ketika pria itu beranjak tua, begitu juga dengan dorongan seksnya.Sedangkan rata2 wanita, dorongan seksnya meningkat sesuai dengan pertambahan usianya. Wanita akan mencapai puncak seksual mereka pada usia 36-38 tahun. Hal itu dapat menjelaskan adanya sindroma 'toy boy' (kekasih pria muda-penerj.) dari wanita yang lebih tua dan memiliki kekasih yang jauh lebih muda karena pria yang lebih muda memiliki performa yang dibutuhkan oleh wanita yang lebih matang. Tingkat performa seksual pria pada usia 19 tahun lebih sesuai dengan wanita berusia 30-40an. Pada pria usia 40-an, dorongan seksualnya sesuai dengan dorongan seks wanita berusia 20-an, sehingga hal itu dapat menjelaskan kombinasi hubungan pria matang dengan wanita yang jauh lebih muda. Biasanya ada perbedaan usia 10-20 tahun antara kombinasi tua-muda itu (sindroma 'toy girl'-kekasih wanita muda-penerj.)

benang merah dari semua itu adalah...bagi seseorang yang merasa menjadi korban ( 'lukisan di rumah atau lukisan di luar').. mungkin kita semua harus sadar bahwa fenomena ini bisa melanda siapa saja..bukan hanya orang yang sudah distempel 'buaya' / 'hidung belang'/ atau apapun namanya..akan tetapi syndrome ini juga menjangkiti mereka yang notabene adalah 'si pendiam' dan 'orang baik-baik'. yang SEHARUSNYA kita lakukan adalah.. untuk 'lukisan rumah' , alangkah bijaknya kalau kita mau bercermin dan introspeksi diri ( jangan hanya menyalahkan pihak 'lukisan luar' saja, apalagi sampai berbuat suatu hal negatif yang 'not well educated' , itu bisa mencerminkan kualitas asli 'lukisan rumah' itu sendiri ). atau mungkin akan lebih baik kala kita percantik diri kita sebagai 'lukisan rumah' dengan terus belajar untuk meningkatkan kualitas diri (banyak baca buku tentang relationship dalam pernikahan, lebih banyak belajar tentang bahasa kasih pasangan, atau ikut seminar2 tentang hubungan, dsb) sehingga 'si pemilik lukisan' terpesona karena ternyata bertambah indahnya 'lukisan rumah' yang sudah dia miliki.
dan bagi 'lukisan luar'... kita semua adalah korban yang paling tidak enak (selalu disalahkan karena status kita adalah sebagai pihak ketiga, dimana2 kalau jadi pihak ketiga selalu saja salah..meski yang memulai bukan kita duluan ya!). dan selalu sakit hati pada akhirnya...mungkin aku akan berbagi tips di sini: awalnya akan sakit sekali, (apalagi ada unsur hati yang sudah terlibat jauh dengan mencintai-menyayangi terlalu dalam..) tapi, nikmati saja sakitnya! menangis tiap malam itu wajar karena itu salah satu remedy yang baik yang akan menstimulasi hati kita untuk 'healing itself'. menikmati sakit, adalah salah satu proses ujian di kelas kesabaran untuk naik ke level yang lebih tinggi,membuat kita lebih tegar dan sabar, menikmati sakit adalah jembatan buat kita untuk menyeberang ke pulau kebahagiaan nantinya.berarti kita akan bisa dengan mudah membedakan dan merasakan joyness and happiness at our following days! mungkin sempat ada dendam di hati..itu juga wajar. karena siapa sih yang ga sakit kalau disakiti begitu dalam? untuk mengatasi yang satu ini, kita benar2 perlu introspeksi dan meyakinkan diri kita kalau status kita sebenarnya adalah jauh lebih pantas dan berharga mendapatkan 'sang pembeli lukisan yang sah dan yang jauh lebih baik'. katakan pada diri kita setiap saat: "I deserve to love and to be loved by somebody else sincerely!" itu adalah kalimat afirmasi yang berfungsi sekaligus sebagai doa yang paling manjur untuk healing our broken heart :)...yang terakhir, kita perlu bersyukur karena kita diberi kesempatan belajar memindai aroma 'perselingkuhan' dalam rumah tangga, sehingga kita tau bagaimana mencegahnya nanti pada rumah tangga kita sendiri.
ok! selamat menikmati ujian kesabaran yang tidak semua orang diberi kesempatan merasakannya! :)

tulisan ini aku maksudkan untuk seseorang yang selalu aku sebut 'Mon Amour'
thousands thanks for teaching me how to love and to be loved!